Prosedur Memperoleh Tambahan Kekuatan Dari Allah SWT – Ust Djafnan Tsan Afandie
PROSEDUR MEMPEROLEH TAMBAHAN KEKUATAN DARI ALLAH SWT
M. Djafnan Tsan Afandie
Ramadlan, bulan Al-Qur’an “diturunkan”/ “diilhamkan” telah usai. Neraka kembali dibuka. Syetan kini dibiarkan menggunakan berbagai cara, jelas maupun samar, untuk menggoda manusia.
Adakah cara “mengekalkan kehadiran Ramadlan” ? Adakah cara melawan godaan syetan telah diisyaratkan oleh Al-Qur’an ? Bukankah untuk melawan syetan di luar Ramadlan itu perlu “kekuatan ekstra” ?
Surah Huud ayat 52 – baik dibaca dari ayat 50 – sebagai sumber informasi menyatakan :
وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا ۚ قَالَ يَٰقَوْمِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُۥٓ ۖ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا مُفْتَرُونَ ﴿٥٠﴾
“Dan kepada kaum ‘Ad (Kami utus) saudara mereka, Huud. Ia berkata: “Hai kaumku, (1)sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. (Berhala yang kamu sembah) Kamu hanyalah mengada-adakan saja.”
(Q.S.11:50)
يَٰقَوْمِ لَآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا ۖ إِنْ أَجْرِىَ إِلَّا عَلَى ٱلَّذِى فَطَرَنِىٓ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ ﴿٥١﴾
“Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini. (2)Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan(nya)?””
(Q.S.11:51)
وَيَٰقَوْمِ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوٓا۟ إِلَيْهِ يُرْسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَىٰ قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا۟ مُجْرِمِينَ ﴿٥٢﴾
“Dan (dia berkata): “Hai kaumku, (3)mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu (4)bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan (5) janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa”.”
(Q.S.11:52)
Ternyata cara “mengundang” kekuatan ekstra itu telah pun diisyaratkan :
1. Iman yang murni.
2. Motivasi ikhlas tulus untuk Allah SWT.
3. Memohon ampunan Allah SWT atas khilaf selama ini.
4. Melakukan taubat Nashuha dengan menghentikan perbuatan dosa.
5. Tidak membuat dosa baru.
Dengan ayat-ayat kita dapat berkaca dan menilai, sejauh mana perjalanan relijius kita.
Sekiranya usaha kita belum mampu mengangkat keluarga dan ummat ke peringkat yang lebih baik, adalah wajar kita bertanya, manakah lagi yang perlu dibersihkan dari dalam diri pribadi kita…
🐎
Semoga kita mampu mengamalkannya.
Aamiin yaa Robbal ‘alamiin.
🌴
MM.20210516.07.08wib.
Oleh: Ustad M. Djafnan Tsan Afandie
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.