Pondok Pesantren Budi Mulia Yogyakarta

Da’wah Menurut Al-Qur’an – Ust Djafnan Tsan Afandie

Da'wah Menurut Al-Qur'an - Ust Djafnan Tsan Afandie

TADABBUR RAMADLAN
TR.21.01.01

BERTAQWALAH… ALLAH PASTI MENGAJARI KALIAN BERDA’WAH DI LINGKUNGAN KELUARGA

Pelajaran Dari Ayat-ayat Yang Mengandung Kata YAD’U (=berdo’a, berda’wah)

M. Djafnan Tsan Afandie

Pendahuluan
Seorang kawan bertanya tentang Da’wah menurut Al-Qur’an sich, yang murni, yang seperti diungkapkan oleh Al-Qur’an sendiri, tanpa tafsir.
Seperti apakah Da’wah menurut “kemauan” Al-Qur’an itu ?

Pertanyaan tersebut telah membuat penulis mulai mengidentifikasi kata DA’A dalam Al-Qur’an yang disebut 212 kali dalam berbagai bentuk.

Maka penulis memulai dari ayat-ayat yang mengandung kata yad’u yakni sebanyak sekitar 45 ayat.

Urgensi Kajian
Kajian seperti ini penting bagi masyarakat yang ingin berdialog langsung dengan Al-Qur’an dan merasakan sensasi-sensasi nya.

Tulisan ini menyajikan secara sederhana sensasi yang penulis rasai selama kajian ini.

Ayat Pertama
Ayat pertama yang mengandung kata yad’u adalah ayat QS Al-Baqarah /2: 221:

وَلَا تَنكِحُوا۟ ٱلْمُشْرِكَٰتِ حَتَّىٰ يُؤْمِنَّ ۚ وَلَأَمَةٌ مُّؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِّن مُّشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ ۗ وَلَا تُنكِحُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ حَتَّىٰ يُؤْمِنُوا۟ ۚ وَلَعَبْدٌ مُّؤْمِنٌ خَيْرٌ مِّن مُّشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ ۗ أُو۟لَٰٓئِكَ يَدْعُونَ إِلَى ٱلنَّارِ ۖ وَٱللَّهُ يَدْعُوٓا۟ إِلَى ٱلْجَنَّةِ وَٱلْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِۦ ۖ وَيُبَيِّنُ ءَايَٰتِهِۦ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ ﴿٢٢١﴾

“Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.” (Q.S.2:221)

Sensasi-sensasi yang penulis rasai selama merenungi ayat tersebut adalah :

1. Da’wah yang pertama dan terutama adalah bermula sejak memilih pasangan hidup.
2. Da’wah yang paling utama adalah membentuk keluarga seperti yang dikehendaki oleh Allah SWT.
3. Da’wah yang paling utama adalah berda’wah di dalam rumah tangga setiap orang yang beriman.
4. Da’wah di dalam rumah tangga adalah kewajiban setiap Mukmin.
5. Berarti setiap Mukmin pasti mampu melakukan nya.
6. Berarti Allah SWT pasti akan selalu membantu pelaksanaan tugas da’wah di lingkungan keluarga.
7. Jadi yang diperlukan adalah “mengundang” keikutsertaan Allah SWT dalam pelaksanaan Da’wah tersebut. Ini dapat dilakukan dengan do’a.
8. Apa syarat keikutsertaan Allah SWT dalam Amaliah kita ?

Penulis teringat pada bagian terakhir dari QS Al-Baqarah 2: 282:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ … وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ ٱللَّهُ ۗ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ ﴿٢٨٢﴾

. ” Wahai Orang-orang beriman … Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
(Q.S.2:282)

MM.20210413.21.12wib.

Oleh: Ustad M. Djafnan Tsan Afandie

Da'wah Menurut Al-Qur'an - Ust Djafnan Tsan Afandie

Leave a Reply

Scroll to Top